Tugas terstruktur mata kuliah AUDITING II kali ini adalah membahas mengenai
Tahapan Perencanaan Auditing. Tugas dikerjakan berkelompok dengan anggota :
- SATRIO WIJANG D.P (C1C010031)
- KARTIKA ARIF .L (C1C010041)
- FIRDHANY B. RAHAYU (C1C010056)
- HERDIANTO EFFENDI (C1C010060)
- BOBBY WICAKSONO (C1C010085)
Perencanaan audit adalah total
lamanya waktu yang dibutuhkan oleh auditor untuk melakukan perencanaan audit
awal sampai pada pengembangan rencana audit dan program audit menyeluruh
Variabel ini diukur dengan menggunakan jam perencanaan audit.
agar proses auditing berjalan
dengan baik sesuai dengan rencana maka ada tahapan-tahapan perencanaan audit
yang harus dilalui. tahapan tersebut meliputi :
1.
Mendapatkan pemahaman tentang bisnis dan bidang usaha klien
Untuk dapat
membuat perencanaan audit secara memadai, auditor harus memiliki pengetahuan
tentang bisnis kliennya agar memahami kejadian, transaksi, dan praktik yang
mempunyai pengaruh signifikan terhadap laporan keuangan.
2.
Melaksanakan prosedur dan analitis
Evaluasi informasi keuangan yang dibuat dengan mempelajari hubungan yang
masuk antara data keuangan yang satu dengan data keuangan lainnya, atau antara
data keuangan dan data non keuangan. Prosedur analitis mencakup perbandingan
yang paling sederhana hingga model yang rumit yang mematikan berbagai hubungan
dan unsur data. Mempertimbangan tingkat materialitas awal
3.
Mempertimbangkan tingkat materialitas awal
Materialitas
awal pada tingkat laporan keuangan perlu diterapkan oleh auditor karena
pendapat auditor atas kewajaran laporan keuangan diterapkan pada laporan
keuangan sebagai keseluruhan. Materialitas awal pada tingkat saldo akun
ditentukan oleh auditor pada tahap perencanaan audit karena untuk mencapai
simpulan tentang kewajaran laporan keuangan sebagai keseluruhan, auditor perlu
melakukan verifikasi saldo akun.
4.
Mempertimbangkan resiko bawaan
Sejak
perencanaan audit sampai dengan penerbitan laporan audit, auditor harus
mempertimbangkan berbagai macam risiko. Pada tahap perencanaan audit, auditor
harus mempetimbangkan risiko bawaan (inherent risk) suatu risiko salah saji
yang melekat dalam saldo akunatau asersi tentang saldo akun. Sebagai contoh,
perhitungan yang lebih rumit lebih mungkin mengakibatkan salah jika
dibandingkan dengan perhitungan yang sederhana.
5.
Mempertimbangkan berbagai faktor yang berpengaruh
terhadap saldo awal, jika perikatan merupakan audit tahun pertama
Auditor
harus menentukan bahwa saldo awal mencerminkan penerapan kebijakan akuntansi
yang semestinya dan bahwa kebijakan tersebut diterapkan secara konsisten dalam
laporan keuangan tahun berjalan. Bila terdapat perubahan dalam kebijakan
akuntansi atau penerapannya, auditor harus memperoleh kepastian bahwa perubahan
tersebut memang semestinya dilakukan, dan dipertanggunghjawabkan, serta
diungkapkan.
6.
Mengembangkan strategi audit awal terhadap asersi
signifikamn.
Tujuan
akhir perencanaan dan pelaksanaan audit yang dilakukan auditor adalah untuk
mengurangi risiko audit ke tingkat yang rendah, untuk mendukung pendapat
apakah, dalam semua hal yang material, laporan keuangan disajikan secara wajar.
Tujuan ini diwujudkan melalui pengumpulan dan evaluasi bukti tentang asersi
yang terkandung dalam laporan keuangan yang disajikan oleh manajemen.
Mengembangkan strategi audit awal terhadap asersi signifikan
7.
Me-review informasi yang berhubungan dengan
kewajiban-kewajiban legal klien.
Penyajian
laporan keuangan secara wajar sesuai dengan prinsip akuntansi berterima umum di
in donesia mewajibkan klien untuk melaksanakan peraturan-peraturan pemerintah
dan perjanjian-perjanjian legal yang lain. Jika material, informasi mengenai
kewajiban legal klien, harus dijelaskan dalam laporan keuangan. Sebelum
memulai verifikasi dan analisis terhadap transaksi dan akun tertentu, auditor
perlu memahami kewajiban-kewajiban legal dan perjanjian-perjanjian yang
menyangkut klien.
3 komentar:
terimakasih atas ilmunya :)
link utk makalah perencanaan audit tidak ditemukan ya?
Assalamualaikum Ukhti
Posting Komentar