KARTIKA ARIF LESTARI
(C1C0010041)
COSO (The Committee of Sponsoring Organizations of the Treadway Commission)
Assalamualikum
bloger,, coretan kali ini masih sama yaitu berhubungan dengan tugas mata Kuliah
AUDITING II. Tugas kali ini yaitu membahas seputar pengendalian internal
menurut COSO.
Apa itu COSO (Committee of Sponsoring Organizations) ???
COSO (Committee of Sponsoring
Organizations) dibentuk pada tahun 1985 untuk mensponsori Komisi Nasional atas
kecurangan laporan keuangan, dengan mempelajari & melaporkan faktor -
faktor yang dapat menyebabkan terjadinya kecurangan laporan keuangan.
COSO sendiri terdiri dari 5 lembaga
profesional keuangan di Amerika serikat yaitu :
•
The Institute of Internal Auditors
•
American Institute of Certified Public Accountants
•
American Accounting Association
•
Institute of Management Accountants
•
Financial Executives Institute
Sejak awal dibentuk, COSO telah
berusaha meningkatkan kualitas laporan keuangan dengan fokus pada corporate
governance, ethical practices dan internal control. Dan salah satu fokus
utamanya bertujuan mengembangkan pedoman dalam internal control.
Pada tahun 1992, COSO menerbitkan Internal
Control – Integrated Framework, dengan menetapkan kerangka kerja untuk internal
control & menyediakan alat-alat evaluasi agar dapat digunakan oleh
perusahaan dan organisasi dalam mengevaluasi system control mereka.
Bagaimana konsep pengendalian Internal meurut COSO ???
COSO mendefinisikan pengendalian
internal adalah suatu proses. Ketika melakukan evaluasi pengendalian internal,
harus diingat bahwa yang dievaluasi adalah proses, bukan hasil. Suatu proses
yang efektif adalah lebih seperti menuju kearah hasil yang diinginkan
Kerangka kerja COSO melihat
pengendalian internal sebagai bangunan yang utuh pada proses bisnis suatu
organisasi, dan bukan sebagai komponen terpisah
pada aktivitas bisnis suatu perusahaan.
Dalam membangun internal control,
management diharuskan melakukan 4 hal :
- Menetapkan tujuan usaha.
- Identifikasi resiko dalam mencapai tujuan.
- Menetapkan bagaimana mengelola resiko yang telah teridentifikasi
- Apabila diperlukan, menetapkan tujuan pengendalian sebagai cara untuk mengelola risiko tertentu.
- Pengendalian yang dilakukan oleh individu dirancang & diterapkan sesuai dengan tujuan pengendalian yang telah ditetapkan.
Pengendalian internal menurut COSO terdiri dari 5
(lima) komponen yang saling berhubungan. Komponen ini didapat dari cara
manajemen menjalankan bisnisnya, dan terintegrasi dengan proses manajemen. Adapun
5 (lima) komponen Pengendalian internal tersebut adalah :
a.
Control Environment
Lingkungan pengendalian merupakan dasar
bagi komponen Pengendalian Internal lainnya, memberikan disiplin dan struktur. Lingkungan
Pengendalian (Control Environment), menciptakan suasana pengendalian
dalam suatu organisasi dan mempengaruhi kesadaran personil organisasi tentang
pengendalian. Faktor lingkungan pengendalian
termasuk :
- Integritas, nilai etika dan kemampuan orang-orang dalam entitas.
- Filosofi manajemen dan Gaya Operasi
- Cara Manajemen untuk menentukan wewenang dan tanggung jawab, mengorganisasikan dan mengembangkan orang-orangnya.
- Perhatian dan arahan yang diberikan dewan direksi.
b.
Risk Assesment
Risk Assessment adalah proses mengidentifikasi dan menganalisis
resiko-resiko yang relevan dalam pencapaian tujuan, membentuk sebuah basis
untuk menentukan bagaimana resiko dapat diatur. Karena kondisi ekonomi,
industri, regulasi, dan operasi selalu berubah, maka diperlukan mekanisme untuk
mengidentifikasi dan menghadapi resiko-resiko spesial terkait dengan perubahan
tersebut.
c. Control Activities
Aktivitas Pengendalian (Control Activities),
yaitu kebijakan dan prosedur yang dibuat untuk memberikan keyakinan bahwa
petunjuk yang dibuat oleh manajemen dilaksanakan. Control
Activities membantu meyakinkan bahwa tindakan yang diperlukan telah diambil
dalam menghadapi resiko sehingga tujuan entitas dapat tercapai. Control
activities termasuk berbagai kegiatan yang berbeda-beda, seperti :
- Penyetujuan (Approvals)
- Otorisasi (Authorization)
- Verifikasi (Verifications)
- Rekonsiliasi (Reconciliations)
- Review terhadap performa operasi (Reviews of Operating Performance)
- Keamanan terhadap Aset (Security of Assets)
- Pemisahan tugas (Segregation of duties)
d.
Information and Communication
Informasi dan Komunikasi (Information Processing
and Communication), yaitu sistem akuntansi yang diciptakan untuk
mengidentifikasi, merakit, menggolongkan, menganalisis, mencatat, dan
melaporkan transaksi suatu entitas, serta menyelenggarakan pertanggungjawaban
kekayaan dan utang entitas tersebut.
Informasi yang
bersangkutan harus diidentifikasi, tergambar dan terkomunikasi dalam sebuah
form dan timeframe yang memungkinkan orang-orang menjalankan tanggung jawabnya.
Sistem informasi menghasilkan laporan, yang berisi informasi operasional,
finansial, dan terpenuhinya keperluan sistem, yang membuatnya mungkin untuk
menjalankan dan mengendalikan bisnis.
e. Monitoring
Monitoring (Monitoring), yaitu proses penilaian
mutu kinerja sistem pengendalian intern, sepanjang waktu. Sistem pengendalian internal perlu diawasi, sebuah proses
untuk menentukan kualitas performa sistem dari waktu ke waktu. Monitoring dapat
berjalan dengan baik melalui kegiatan pengawasan yang berkesinambungan,
evaluasi yang terpisah atau kombinasi dari keduanya.