img.emoticon { padding: 0; margin: 0; border: 0; }

Selasa, 26 Maret 2013

Tahapan-tahapan Perencanaan Audit


Tugas terstruktur mata kuliah AUDITING II kali ini adalah membahas mengenai Tahapan Perencanaan Auditing. Tugas dikerjakan berkelompok dengan anggota :
  • SATRIO WIJANG D.P      (C1C010031)
  • KARTIKA ARIF .L            (C1C010041)
  • FIRDHANY B. RAHAYU  (C1C010056)
  • HERDIANTO EFFENDI    (C1C010060)
  • BOBBY WICAKSONO     (C1C010085)
Perencanaan audit adalah total lamanya waktu yang dibutuhkan oleh auditor untuk melakukan perencanaan audit awal sampai pada pengembangan rencana audit dan program audit menyeluruh Variabel ini diukur dengan menggunakan jam perencanaan audit. 
agar proses auditing berjalan dengan baik sesuai dengan rencana maka ada tahapan-tahapan perencanaan audit yang harus dilalui. tahapan tersebut meliputi :
1.     Mendapatkan pemahaman tentang bisnis dan bidang usaha klien 
Untuk dapat membuat perencanaan audit secara memadai, auditor harus memiliki pengetahuan tentang bisnis kliennya agar memahami kejadian, transaksi, dan praktik yang mempunyai pengaruh signifikan terhadap laporan keuangan.
2.      Melaksanakan prosedur dan analitis
Evaluasi informasi keuangan yang dibuat dengan mempelajari hubungan yang masuk antara data keuangan yang satu dengan data keuangan lainnya, atau antara data keuangan dan data non keuangan. Prosedur analitis mencakup perbandingan yang paling sederhana hingga model yang rumit yang mematikan berbagai hubungan dan unsur data.  Mempertimbangan tingkat materialitas awal
3.     Mempertimbangkan tingkat materialitas awal

Materialitas awal pada tingkat laporan keuangan perlu diterapkan oleh auditor karena pendapat auditor atas kewajaran laporan keuangan diterapkan pada laporan keuangan sebagai keseluruhan. Materialitas awal pada tingkat saldo akun ditentukan oleh auditor pada tahap perencanaan audit karena untuk mencapai simpulan tentang kewajaran laporan keuangan sebagai keseluruhan, auditor perlu melakukan verifikasi saldo akun.

4.     Mempertimbangkan resiko bawaan 

Sejak perencanaan audit sampai dengan penerbitan laporan audit, auditor harus mempertimbangkan berbagai macam risiko. Pada tahap perencanaan audit, auditor harus mempetimbangkan risiko bawaan (inherent risk) suatu risiko salah saji yang melekat dalam saldo akunatau asersi tentang saldo akun. Sebagai contoh, perhitungan yang lebih rumit lebih mungkin mengakibatkan salah jika dibandingkan dengan perhitungan yang sederhana. 

5.     Mempertimbangkan berbagai faktor yang berpengaruh terhadap saldo awal, jika perikatan merupakan audit tahun pertama

Auditor harus menentukan bahwa saldo awal mencerminkan penerapan kebijakan akuntansi yang semestinya dan bahwa kebijakan tersebut diterapkan secara konsisten dalam laporan keuangan tahun berjalan. Bila terdapat perubahan dalam kebijakan akuntansi atau penerapannya, auditor harus memperoleh kepastian bahwa perubahan tersebut memang semestinya dilakukan, dan dipertanggunghjawabkan, serta diungkapkan.

6.     Mengembangkan strategi audit awal terhadap asersi signifikamn.

Tujuan akhir perencanaan dan pelaksanaan audit yang dilakukan auditor adalah untuk mengurangi risiko audit ke tingkat yang rendah, untuk mendukung pendapat apakah, dalam semua hal yang material, laporan keuangan disajikan secara wajar. Tujuan ini diwujudkan melalui pengumpulan dan evaluasi bukti tentang asersi yang terkandung dalam laporan keuangan yang disajikan oleh manajemen. Mengembangkan strategi audit awal terhadap asersi signifikan

7.     Me-review informasi yang berhubungan dengan kewajiban-kewajiban legal klien. 
 Penyajian laporan keuangan secara wajar sesuai dengan prinsip akuntansi berterima umum di in donesia mewajibkan klien untuk melaksanakan peraturan-peraturan pemerintah dan perjanjian-perjanjian legal yang lain. Jika material, informasi mengenai kewajiban legal klien, harus dijelaskan dalam laporan keuangan. Sebelum memulai verifikasi dan analisis terhadap transaksi dan akun tertentu, auditor perlu memahami kewajiban-kewajiban legal dan perjanjian-perjanjian yang menyangkut klien.

untuk lebih memahami mengenai penjelasan tahapan perencanaan audit, makalh tugas dapat di download di klik makalah Perencanaan Audit

3 komentar:

Lintang Agustin mengatakan...

terimakasih atas ilmunya :)

Unknown mengatakan...

link utk makalah perencanaan audit tidak ditemukan ya?

Unknown mengatakan...

Assalamualaikum Ukhti

Posting Komentar

Selasa, 26 Maret 2013

Tahapan-tahapan Perencanaan Audit


Tugas terstruktur mata kuliah AUDITING II kali ini adalah membahas mengenai Tahapan Perencanaan Auditing. Tugas dikerjakan berkelompok dengan anggota :
  • SATRIO WIJANG D.P      (C1C010031)
  • KARTIKA ARIF .L            (C1C010041)
  • FIRDHANY B. RAHAYU  (C1C010056)
  • HERDIANTO EFFENDI    (C1C010060)
  • BOBBY WICAKSONO     (C1C010085)
Perencanaan audit adalah total lamanya waktu yang dibutuhkan oleh auditor untuk melakukan perencanaan audit awal sampai pada pengembangan rencana audit dan program audit menyeluruh Variabel ini diukur dengan menggunakan jam perencanaan audit. 
agar proses auditing berjalan dengan baik sesuai dengan rencana maka ada tahapan-tahapan perencanaan audit yang harus dilalui. tahapan tersebut meliputi :
1.     Mendapatkan pemahaman tentang bisnis dan bidang usaha klien 
Untuk dapat membuat perencanaan audit secara memadai, auditor harus memiliki pengetahuan tentang bisnis kliennya agar memahami kejadian, transaksi, dan praktik yang mempunyai pengaruh signifikan terhadap laporan keuangan.
2.      Melaksanakan prosedur dan analitis
Evaluasi informasi keuangan yang dibuat dengan mempelajari hubungan yang masuk antara data keuangan yang satu dengan data keuangan lainnya, atau antara data keuangan dan data non keuangan. Prosedur analitis mencakup perbandingan yang paling sederhana hingga model yang rumit yang mematikan berbagai hubungan dan unsur data.  Mempertimbangan tingkat materialitas awal
3.     Mempertimbangkan tingkat materialitas awal

Materialitas awal pada tingkat laporan keuangan perlu diterapkan oleh auditor karena pendapat auditor atas kewajaran laporan keuangan diterapkan pada laporan keuangan sebagai keseluruhan. Materialitas awal pada tingkat saldo akun ditentukan oleh auditor pada tahap perencanaan audit karena untuk mencapai simpulan tentang kewajaran laporan keuangan sebagai keseluruhan, auditor perlu melakukan verifikasi saldo akun.

4.     Mempertimbangkan resiko bawaan 

Sejak perencanaan audit sampai dengan penerbitan laporan audit, auditor harus mempertimbangkan berbagai macam risiko. Pada tahap perencanaan audit, auditor harus mempetimbangkan risiko bawaan (inherent risk) suatu risiko salah saji yang melekat dalam saldo akunatau asersi tentang saldo akun. Sebagai contoh, perhitungan yang lebih rumit lebih mungkin mengakibatkan salah jika dibandingkan dengan perhitungan yang sederhana. 

5.     Mempertimbangkan berbagai faktor yang berpengaruh terhadap saldo awal, jika perikatan merupakan audit tahun pertama

Auditor harus menentukan bahwa saldo awal mencerminkan penerapan kebijakan akuntansi yang semestinya dan bahwa kebijakan tersebut diterapkan secara konsisten dalam laporan keuangan tahun berjalan. Bila terdapat perubahan dalam kebijakan akuntansi atau penerapannya, auditor harus memperoleh kepastian bahwa perubahan tersebut memang semestinya dilakukan, dan dipertanggunghjawabkan, serta diungkapkan.

6.     Mengembangkan strategi audit awal terhadap asersi signifikamn.

Tujuan akhir perencanaan dan pelaksanaan audit yang dilakukan auditor adalah untuk mengurangi risiko audit ke tingkat yang rendah, untuk mendukung pendapat apakah, dalam semua hal yang material, laporan keuangan disajikan secara wajar. Tujuan ini diwujudkan melalui pengumpulan dan evaluasi bukti tentang asersi yang terkandung dalam laporan keuangan yang disajikan oleh manajemen. Mengembangkan strategi audit awal terhadap asersi signifikan

7.     Me-review informasi yang berhubungan dengan kewajiban-kewajiban legal klien. 
 Penyajian laporan keuangan secara wajar sesuai dengan prinsip akuntansi berterima umum di in donesia mewajibkan klien untuk melaksanakan peraturan-peraturan pemerintah dan perjanjian-perjanjian legal yang lain. Jika material, informasi mengenai kewajiban legal klien, harus dijelaskan dalam laporan keuangan. Sebelum memulai verifikasi dan analisis terhadap transaksi dan akun tertentu, auditor perlu memahami kewajiban-kewajiban legal dan perjanjian-perjanjian yang menyangkut klien.

untuk lebih memahami mengenai penjelasan tahapan perencanaan audit, makalh tugas dapat di download di klik makalah Perencanaan Audit

3 komentar:

Lintang Agustin mengatakan...

terimakasih atas ilmunya :)

Unknown mengatakan...

link utk makalah perencanaan audit tidak ditemukan ya?

Unknown mengatakan...

Assalamualaikum Ukhti

Posting Komentar