img.emoticon { padding: 0; margin: 0; border: 0; }

Senin, 15 April 2013

Review Jurnal

Tugas AUDITING II kali ini adalah mereview jurnal dengan judul

Monitoring Corruption: Evidence from a Field Experiment in Indonesia

jurnal tersebut dapat di download di sini

jurnal berisikan mengenai korupsi yang terjadi di berbagai desa dan bagaimana cara yang efektif untuk menanggulangi korupsi tersebut.


         Korupsi di tingkat desa dapat terjadi dengan berbagai macam peluang. Pertama, implementasi tim, berpotensi bekerjasama dengan kepala desa, mungkin berkolusi dengan pemasok. Pemasok dapat mennaikkan baik harga atau jumlah tercantum pada kuitansi resmi untuk menghasilkan uang untuk proyek desa. Kedua, anggota pelaksanaan tim dapat memanipulasi pembayaran upah.

Artikel ini telah memeriksa hasil percobaan lapangan di Indonesia, dirancang untuk menyelidiki pendekatan alternatif untuk menanggulangi korupsi. meneliti efek dari dua strategi : monitoring top-down auditor pemerintah dan pemantauan bottom-up melalui partisipasi dari bawah dalam proses pemantauan desa. 
Bukti menunjukkan bahwa dengan meningkatkan audit eksternal substansial dapat mengurangi dana yang hilang dalam proyek. Secara khusus, kemungkinan bahwa sebuah desa yang sudah di audit oleh instansi pemerintah pusat dapat menurunkan kemungkinan korupsi. Bahkan, meskipun auditor menemukan pelanggaran di desa-desa yang mereka kunjungi, sebagian besar pelanggaran ini adalah prosedural di alam, dan itupun sangat sedikit. Jika auditor memiliki cukup bukti yang nyata dapat mengadili pelanggaran korupsi.

Review selengkapnya dapat dibaca dengan download disini
 

Sabtu, 06 April 2013

always be little princess

sampai kapanpun seorang anak akan menjadi malaikat kecil untuk ayah dan bundanya :)


haii pinky. Happy Sunday, Happy Holiday :)
hari minggu diawali dengan sibuk di pagi hari untuk mengantar si dedek test masuk SMA Taruna Nusantara. Semangatt semoga testnya lancar dan dapat diterima, "Amien y Allah".

aku dan adek memang sudah besar dan akupun sudah umur 20th. tapi bagi mereka kami selalu menjadi little princess untuk mereka.
kejadian 5 menit yang membuat hatiku tersentuh dan bahagia karena dapat merasakan kasih sayang yang begitu besar. saat kami menyeberang jalan di Jl. Malioboro yang memang macet dan ramai tiba-tiba bapak dan ibu memposisikan kami di tengah-tengah mereka, dan bapak tanpa sengaja menggandeng tangan kecilku untuk menyeberang jalan..

sungguh,,begitu berharganya kami bagi mereka sehingga merekapun ingin selalu menjaga kami seperti little princess mereka..

Thanks God, telah hadirkan kami sebagai malaikat kecil untuk mereka
Thanks God, telah ciptakan Super Mommy dan Super Daddy untuk kami

We Love You So Much

Jumat, 05 April 2013

Bersyukur

Jumat malam,,

Sedikit meluangkan waktu untuk menulis, merenungi dan menginat semuanya. Satu yang terbesit dari semuanya yaitu Bersyukur

Bersyukur, satu kata sering di kaitkan dengan ungkapan terima kasih yang sangat besar. 

Bersyukur tidak hanya dalam keadaan suka tapi juga duka. malam ini, satu kata itu yang mewakili dari semuanya yanga da dalam dada.



Bersyukur atas semua yang telah Allah berikan selama lebih dari 20 tahun ini.

Bersyukur atas pemberian keluarga yang sempurna, ibu yang bagaikan malaikat, ayah yang bagaikan Super-Man, dan adek kecilku yang seperti malaikat kecil. 

Bersyukur telah memberikan teman-teman yang selalu ada didekatku, yang selalu ada dalam tangis dan tawaku. "Bopungers" (dong, diin, pentol, mbah, Rot, Sheep, Achin, Let, Lay, Sep).

Bersyukur atas pemberian keluarga El's kost 756. kalian keluargaku, kalian keluarga baruku di perantauan. kalian kakak-kakakku yang sempurna selama 3tahun ini.

Bersyukur atas pemberian sedikit bibit cinta yang mempertemukan aku dan dia. 
Yang memberikan sedikit warna dalam perjalanan hidupku, yang memberikan semangat, asa, dan mimpi untuk terus melangkah. My Mr. Nduut :*

Thanks God

Jumat, 29 Maret 2013

Pengendalian Internal Menurut COSO


 KARTIKA ARIF LESTARI (C1C0010041)


COSO (The Committee of Sponsoring Organizations of the Treadway Commission)

Assalamualikum bloger,, coretan kali ini masih sama yaitu berhubungan dengan tugas mata Kuliah AUDITING II. Tugas kali ini yaitu membahas seputar pengendalian internal menurut COSO.
  

Apa itu COSO (Committee of Sponsoring Organizations) ???



COSO (Committee of Sponsoring Organizations) dibentuk pada tahun 1985 untuk mensponsori Komisi Nasional atas kecurangan laporan keuangan, dengan mempelajari & melaporkan faktor - faktor yang dapat menyebabkan terjadinya kecurangan laporan keuangan.
                                             
COSO sendiri terdiri dari 5 lembaga profesional keuangan di Amerika serikat yaitu :
        The Institute of Internal Auditors
        American Institute of Certified Public Accountants
        American Accounting Association
        Institute of Management Accountants
        Financial Executives Institute

Sejak awal dibentuk, COSO telah berusaha meningkatkan kualitas laporan keuangan dengan fokus pada corporate governance, ethical practices dan internal control. Dan salah satu fokus utamanya bertujuan mengembangkan pedoman dalam internal control.

Pada tahun 1992, COSO menerbitkan Internal Control – Integrated Framework, dengan menetapkan kerangka kerja untuk internal control & menyediakan alat-alat evaluasi agar dapat digunakan oleh perusahaan dan organisasi dalam mengevaluasi system control mereka.


Bagaimana konsep pengendalian Internal meurut COSO ???



COSO mendefinisikan pengendalian internal adalah suatu proses. Ketika melakukan evaluasi pengendalian internal, harus diingat bahwa yang dievaluasi adalah proses, bukan hasil. Suatu proses yang efektif adalah lebih seperti menuju kearah hasil yang diinginkan
                                                                                     
Kerangka kerja COSO melihat pengendalian internal sebagai bangunan yang utuh pada proses bisnis suatu organisasi, dan bukan sebagai komponen terpisah  pada aktivitas bisnis suatu perusahaan.

Dalam membangun internal control, management diharuskan melakukan 4 hal :
  1. Menetapkan tujuan usaha.
  2. Identifikasi resiko dalam mencapai tujuan.
  3. Menetapkan bagaimana mengelola resiko yang telah teridentifikasi
  4. Apabila diperlukan, menetapkan tujuan pengendalian sebagai cara untuk mengelola risiko tertentu.
  5. Pengendalian yang dilakukan oleh individu dirancang & diterapkan sesuai dengan tujuan pengendalian yang telah ditetapkan.

Pengendalian internal menurut COSO terdiri dari 5 (lima) komponen yang saling berhubungan. Komponen ini didapat dari cara manajemen menjalankan bisnisnya, dan terintegrasi dengan proses manajemen. Adapun 5 (lima) komponen Pengendalian internal tersebut adalah :

a.     Control Environment
Lingkungan pengendalian merupakan dasar bagi komponen Pengendalian Internal lainnya, memberikan disiplin dan struktur. Lingkungan Pengendalian (Control Environment), menciptakan suasana pengendalian dalam suatu organisasi dan mempengaruhi kesadaran personil organisasi tentang pengendalian. Faktor lingkungan pengendalian termasuk :

  • Integritas, nilai etika dan kemampuan orang-orang dalam entitas.
  • Filosofi manajemen dan Gaya Operasi
  • Cara Manajemen untuk menentukan wewenang dan tanggung jawab, mengorganisasikan dan mengembangkan orang-orangnya.
  • Perhatian dan arahan yang diberikan dewan direksi.

b.     Risk Assesment
Risk Assessment adalah proses mengidentifikasi dan menganalisis resiko-resiko yang relevan dalam pencapaian tujuan, membentuk sebuah basis untuk menentukan bagaimana resiko dapat diatur. Karena kondisi ekonomi, industri, regulasi, dan operasi selalu berubah, maka diperlukan mekanisme untuk mengidentifikasi dan menghadapi resiko-resiko spesial terkait dengan perubahan tersebut.

c.      Control Activities
Aktivitas Pengendalian (Control Activities), yaitu kebijakan dan prosedur yang dibuat untuk memberikan keyakinan bahwa petunjuk yang dibuat oleh manajemen dilaksanakan. Control Activities membantu meyakinkan bahwa tindakan yang diperlukan telah diambil dalam menghadapi resiko sehingga tujuan entitas dapat tercapai. Control activities termasuk berbagai kegiatan yang berbeda-beda, seperti :

  • Penyetujuan (Approvals)
  • Otorisasi (Authorization)
  • Verifikasi (Verifications)
  • Rekonsiliasi (Reconciliations)
  • Review terhadap performa operasi (Reviews of Operating Performance)
  • Keamanan terhadap Aset (Security of Assets)
  • Pemisahan tugas (Segregation of duties)

d.     Information and Communication
Informasi dan Komunikasi (Information Processing and Communication), yaitu sistem akuntansi yang diciptakan untuk mengidentifikasi, merakit, menggolongkan, menganalisis, mencatat, dan melaporkan transaksi suatu entitas, serta menyelenggarakan pertanggungjawaban kekayaan dan utang entitas tersebut.
Informasi yang bersangkutan harus diidentifikasi, tergambar dan terkomunikasi dalam sebuah form dan timeframe yang memungkinkan orang-orang menjalankan tanggung jawabnya. Sistem informasi menghasilkan laporan, yang berisi informasi operasional, finansial, dan terpenuhinya keperluan sistem, yang membuatnya mungkin untuk menjalankan dan mengendalikan bisnis.

e.     Monitoring
Monitoring (Monitoring), yaitu proses penilaian mutu kinerja sistem pengendalian intern, sepanjang waktu. Sistem pengendalian internal perlu diawasi, sebuah proses untuk menentukan kualitas performa sistem dari waktu ke waktu. Monitoring dapat berjalan dengan baik melalui kegiatan pengawasan yang berkesinambungan, evaluasi yang terpisah atau kombinasi dari keduanya.

Selasa, 26 Maret 2013

Tahapan-tahapan Perencanaan Audit


Tugas terstruktur mata kuliah AUDITING II kali ini adalah membahas mengenai Tahapan Perencanaan Auditing. Tugas dikerjakan berkelompok dengan anggota :
  • SATRIO WIJANG D.P      (C1C010031)
  • KARTIKA ARIF .L            (C1C010041)
  • FIRDHANY B. RAHAYU  (C1C010056)
  • HERDIANTO EFFENDI    (C1C010060)
  • BOBBY WICAKSONO     (C1C010085)
Perencanaan audit adalah total lamanya waktu yang dibutuhkan oleh auditor untuk melakukan perencanaan audit awal sampai pada pengembangan rencana audit dan program audit menyeluruh Variabel ini diukur dengan menggunakan jam perencanaan audit. 
agar proses auditing berjalan dengan baik sesuai dengan rencana maka ada tahapan-tahapan perencanaan audit yang harus dilalui. tahapan tersebut meliputi :
1.     Mendapatkan pemahaman tentang bisnis dan bidang usaha klien 
Untuk dapat membuat perencanaan audit secara memadai, auditor harus memiliki pengetahuan tentang bisnis kliennya agar memahami kejadian, transaksi, dan praktik yang mempunyai pengaruh signifikan terhadap laporan keuangan.
2.      Melaksanakan prosedur dan analitis
Evaluasi informasi keuangan yang dibuat dengan mempelajari hubungan yang masuk antara data keuangan yang satu dengan data keuangan lainnya, atau antara data keuangan dan data non keuangan. Prosedur analitis mencakup perbandingan yang paling sederhana hingga model yang rumit yang mematikan berbagai hubungan dan unsur data.  Mempertimbangan tingkat materialitas awal
3.     Mempertimbangkan tingkat materialitas awal

Materialitas awal pada tingkat laporan keuangan perlu diterapkan oleh auditor karena pendapat auditor atas kewajaran laporan keuangan diterapkan pada laporan keuangan sebagai keseluruhan. Materialitas awal pada tingkat saldo akun ditentukan oleh auditor pada tahap perencanaan audit karena untuk mencapai simpulan tentang kewajaran laporan keuangan sebagai keseluruhan, auditor perlu melakukan verifikasi saldo akun.

4.     Mempertimbangkan resiko bawaan 

Sejak perencanaan audit sampai dengan penerbitan laporan audit, auditor harus mempertimbangkan berbagai macam risiko. Pada tahap perencanaan audit, auditor harus mempetimbangkan risiko bawaan (inherent risk) suatu risiko salah saji yang melekat dalam saldo akunatau asersi tentang saldo akun. Sebagai contoh, perhitungan yang lebih rumit lebih mungkin mengakibatkan salah jika dibandingkan dengan perhitungan yang sederhana. 

5.     Mempertimbangkan berbagai faktor yang berpengaruh terhadap saldo awal, jika perikatan merupakan audit tahun pertama

Auditor harus menentukan bahwa saldo awal mencerminkan penerapan kebijakan akuntansi yang semestinya dan bahwa kebijakan tersebut diterapkan secara konsisten dalam laporan keuangan tahun berjalan. Bila terdapat perubahan dalam kebijakan akuntansi atau penerapannya, auditor harus memperoleh kepastian bahwa perubahan tersebut memang semestinya dilakukan, dan dipertanggunghjawabkan, serta diungkapkan.

6.     Mengembangkan strategi audit awal terhadap asersi signifikamn.

Tujuan akhir perencanaan dan pelaksanaan audit yang dilakukan auditor adalah untuk mengurangi risiko audit ke tingkat yang rendah, untuk mendukung pendapat apakah, dalam semua hal yang material, laporan keuangan disajikan secara wajar. Tujuan ini diwujudkan melalui pengumpulan dan evaluasi bukti tentang asersi yang terkandung dalam laporan keuangan yang disajikan oleh manajemen. Mengembangkan strategi audit awal terhadap asersi signifikan

7.     Me-review informasi yang berhubungan dengan kewajiban-kewajiban legal klien. 
 Penyajian laporan keuangan secara wajar sesuai dengan prinsip akuntansi berterima umum di in donesia mewajibkan klien untuk melaksanakan peraturan-peraturan pemerintah dan perjanjian-perjanjian legal yang lain. Jika material, informasi mengenai kewajiban legal klien, harus dijelaskan dalam laporan keuangan. Sebelum memulai verifikasi dan analisis terhadap transaksi dan akun tertentu, auditor perlu memahami kewajiban-kewajiban legal dan perjanjian-perjanjian yang menyangkut klien.

untuk lebih memahami mengenai penjelasan tahapan perencanaan audit, makalh tugas dapat di download di klik makalah Perencanaan Audit

Senin, 15 April 2013

Review Jurnal

Tugas AUDITING II kali ini adalah mereview jurnal dengan judul

Monitoring Corruption: Evidence from a Field Experiment in Indonesia

jurnal tersebut dapat di download di sini

jurnal berisikan mengenai korupsi yang terjadi di berbagai desa dan bagaimana cara yang efektif untuk menanggulangi korupsi tersebut.


         Korupsi di tingkat desa dapat terjadi dengan berbagai macam peluang. Pertama, implementasi tim, berpotensi bekerjasama dengan kepala desa, mungkin berkolusi dengan pemasok. Pemasok dapat mennaikkan baik harga atau jumlah tercantum pada kuitansi resmi untuk menghasilkan uang untuk proyek desa. Kedua, anggota pelaksanaan tim dapat memanipulasi pembayaran upah.

Artikel ini telah memeriksa hasil percobaan lapangan di Indonesia, dirancang untuk menyelidiki pendekatan alternatif untuk menanggulangi korupsi. meneliti efek dari dua strategi : monitoring top-down auditor pemerintah dan pemantauan bottom-up melalui partisipasi dari bawah dalam proses pemantauan desa. 
Bukti menunjukkan bahwa dengan meningkatkan audit eksternal substansial dapat mengurangi dana yang hilang dalam proyek. Secara khusus, kemungkinan bahwa sebuah desa yang sudah di audit oleh instansi pemerintah pusat dapat menurunkan kemungkinan korupsi. Bahkan, meskipun auditor menemukan pelanggaran di desa-desa yang mereka kunjungi, sebagian besar pelanggaran ini adalah prosedural di alam, dan itupun sangat sedikit. Jika auditor memiliki cukup bukti yang nyata dapat mengadili pelanggaran korupsi.

Review selengkapnya dapat dibaca dengan download disini
 

Sabtu, 06 April 2013

always be little princess

sampai kapanpun seorang anak akan menjadi malaikat kecil untuk ayah dan bundanya :)


haii pinky. Happy Sunday, Happy Holiday :)
hari minggu diawali dengan sibuk di pagi hari untuk mengantar si dedek test masuk SMA Taruna Nusantara. Semangatt semoga testnya lancar dan dapat diterima, "Amien y Allah".

aku dan adek memang sudah besar dan akupun sudah umur 20th. tapi bagi mereka kami selalu menjadi little princess untuk mereka.
kejadian 5 menit yang membuat hatiku tersentuh dan bahagia karena dapat merasakan kasih sayang yang begitu besar. saat kami menyeberang jalan di Jl. Malioboro yang memang macet dan ramai tiba-tiba bapak dan ibu memposisikan kami di tengah-tengah mereka, dan bapak tanpa sengaja menggandeng tangan kecilku untuk menyeberang jalan..

sungguh,,begitu berharganya kami bagi mereka sehingga merekapun ingin selalu menjaga kami seperti little princess mereka..

Thanks God, telah hadirkan kami sebagai malaikat kecil untuk mereka
Thanks God, telah ciptakan Super Mommy dan Super Daddy untuk kami

We Love You So Much

Jumat, 05 April 2013

Bersyukur

Jumat malam,,

Sedikit meluangkan waktu untuk menulis, merenungi dan menginat semuanya. Satu yang terbesit dari semuanya yaitu Bersyukur

Bersyukur, satu kata sering di kaitkan dengan ungkapan terima kasih yang sangat besar. 

Bersyukur tidak hanya dalam keadaan suka tapi juga duka. malam ini, satu kata itu yang mewakili dari semuanya yanga da dalam dada.



Bersyukur atas semua yang telah Allah berikan selama lebih dari 20 tahun ini.

Bersyukur atas pemberian keluarga yang sempurna, ibu yang bagaikan malaikat, ayah yang bagaikan Super-Man, dan adek kecilku yang seperti malaikat kecil. 

Bersyukur telah memberikan teman-teman yang selalu ada didekatku, yang selalu ada dalam tangis dan tawaku. "Bopungers" (dong, diin, pentol, mbah, Rot, Sheep, Achin, Let, Lay, Sep).

Bersyukur atas pemberian keluarga El's kost 756. kalian keluargaku, kalian keluarga baruku di perantauan. kalian kakak-kakakku yang sempurna selama 3tahun ini.

Bersyukur atas pemberian sedikit bibit cinta yang mempertemukan aku dan dia. 
Yang memberikan sedikit warna dalam perjalanan hidupku, yang memberikan semangat, asa, dan mimpi untuk terus melangkah. My Mr. Nduut :*

Thanks God

Jumat, 29 Maret 2013

Pengendalian Internal Menurut COSO


 KARTIKA ARIF LESTARI (C1C0010041)


COSO (The Committee of Sponsoring Organizations of the Treadway Commission)

Assalamualikum bloger,, coretan kali ini masih sama yaitu berhubungan dengan tugas mata Kuliah AUDITING II. Tugas kali ini yaitu membahas seputar pengendalian internal menurut COSO.
  

Apa itu COSO (Committee of Sponsoring Organizations) ???



COSO (Committee of Sponsoring Organizations) dibentuk pada tahun 1985 untuk mensponsori Komisi Nasional atas kecurangan laporan keuangan, dengan mempelajari & melaporkan faktor - faktor yang dapat menyebabkan terjadinya kecurangan laporan keuangan.
                                             
COSO sendiri terdiri dari 5 lembaga profesional keuangan di Amerika serikat yaitu :
        The Institute of Internal Auditors
        American Institute of Certified Public Accountants
        American Accounting Association
        Institute of Management Accountants
        Financial Executives Institute

Sejak awal dibentuk, COSO telah berusaha meningkatkan kualitas laporan keuangan dengan fokus pada corporate governance, ethical practices dan internal control. Dan salah satu fokus utamanya bertujuan mengembangkan pedoman dalam internal control.

Pada tahun 1992, COSO menerbitkan Internal Control – Integrated Framework, dengan menetapkan kerangka kerja untuk internal control & menyediakan alat-alat evaluasi agar dapat digunakan oleh perusahaan dan organisasi dalam mengevaluasi system control mereka.


Bagaimana konsep pengendalian Internal meurut COSO ???



COSO mendefinisikan pengendalian internal adalah suatu proses. Ketika melakukan evaluasi pengendalian internal, harus diingat bahwa yang dievaluasi adalah proses, bukan hasil. Suatu proses yang efektif adalah lebih seperti menuju kearah hasil yang diinginkan
                                                                                     
Kerangka kerja COSO melihat pengendalian internal sebagai bangunan yang utuh pada proses bisnis suatu organisasi, dan bukan sebagai komponen terpisah  pada aktivitas bisnis suatu perusahaan.

Dalam membangun internal control, management diharuskan melakukan 4 hal :
  1. Menetapkan tujuan usaha.
  2. Identifikasi resiko dalam mencapai tujuan.
  3. Menetapkan bagaimana mengelola resiko yang telah teridentifikasi
  4. Apabila diperlukan, menetapkan tujuan pengendalian sebagai cara untuk mengelola risiko tertentu.
  5. Pengendalian yang dilakukan oleh individu dirancang & diterapkan sesuai dengan tujuan pengendalian yang telah ditetapkan.

Pengendalian internal menurut COSO terdiri dari 5 (lima) komponen yang saling berhubungan. Komponen ini didapat dari cara manajemen menjalankan bisnisnya, dan terintegrasi dengan proses manajemen. Adapun 5 (lima) komponen Pengendalian internal tersebut adalah :

a.     Control Environment
Lingkungan pengendalian merupakan dasar bagi komponen Pengendalian Internal lainnya, memberikan disiplin dan struktur. Lingkungan Pengendalian (Control Environment), menciptakan suasana pengendalian dalam suatu organisasi dan mempengaruhi kesadaran personil organisasi tentang pengendalian. Faktor lingkungan pengendalian termasuk :

  • Integritas, nilai etika dan kemampuan orang-orang dalam entitas.
  • Filosofi manajemen dan Gaya Operasi
  • Cara Manajemen untuk menentukan wewenang dan tanggung jawab, mengorganisasikan dan mengembangkan orang-orangnya.
  • Perhatian dan arahan yang diberikan dewan direksi.

b.     Risk Assesment
Risk Assessment adalah proses mengidentifikasi dan menganalisis resiko-resiko yang relevan dalam pencapaian tujuan, membentuk sebuah basis untuk menentukan bagaimana resiko dapat diatur. Karena kondisi ekonomi, industri, regulasi, dan operasi selalu berubah, maka diperlukan mekanisme untuk mengidentifikasi dan menghadapi resiko-resiko spesial terkait dengan perubahan tersebut.

c.      Control Activities
Aktivitas Pengendalian (Control Activities), yaitu kebijakan dan prosedur yang dibuat untuk memberikan keyakinan bahwa petunjuk yang dibuat oleh manajemen dilaksanakan. Control Activities membantu meyakinkan bahwa tindakan yang diperlukan telah diambil dalam menghadapi resiko sehingga tujuan entitas dapat tercapai. Control activities termasuk berbagai kegiatan yang berbeda-beda, seperti :

  • Penyetujuan (Approvals)
  • Otorisasi (Authorization)
  • Verifikasi (Verifications)
  • Rekonsiliasi (Reconciliations)
  • Review terhadap performa operasi (Reviews of Operating Performance)
  • Keamanan terhadap Aset (Security of Assets)
  • Pemisahan tugas (Segregation of duties)

d.     Information and Communication
Informasi dan Komunikasi (Information Processing and Communication), yaitu sistem akuntansi yang diciptakan untuk mengidentifikasi, merakit, menggolongkan, menganalisis, mencatat, dan melaporkan transaksi suatu entitas, serta menyelenggarakan pertanggungjawaban kekayaan dan utang entitas tersebut.
Informasi yang bersangkutan harus diidentifikasi, tergambar dan terkomunikasi dalam sebuah form dan timeframe yang memungkinkan orang-orang menjalankan tanggung jawabnya. Sistem informasi menghasilkan laporan, yang berisi informasi operasional, finansial, dan terpenuhinya keperluan sistem, yang membuatnya mungkin untuk menjalankan dan mengendalikan bisnis.

e.     Monitoring
Monitoring (Monitoring), yaitu proses penilaian mutu kinerja sistem pengendalian intern, sepanjang waktu. Sistem pengendalian internal perlu diawasi, sebuah proses untuk menentukan kualitas performa sistem dari waktu ke waktu. Monitoring dapat berjalan dengan baik melalui kegiatan pengawasan yang berkesinambungan, evaluasi yang terpisah atau kombinasi dari keduanya.

Selasa, 26 Maret 2013

Tahapan-tahapan Perencanaan Audit


Tugas terstruktur mata kuliah AUDITING II kali ini adalah membahas mengenai Tahapan Perencanaan Auditing. Tugas dikerjakan berkelompok dengan anggota :
  • SATRIO WIJANG D.P      (C1C010031)
  • KARTIKA ARIF .L            (C1C010041)
  • FIRDHANY B. RAHAYU  (C1C010056)
  • HERDIANTO EFFENDI    (C1C010060)
  • BOBBY WICAKSONO     (C1C010085)
Perencanaan audit adalah total lamanya waktu yang dibutuhkan oleh auditor untuk melakukan perencanaan audit awal sampai pada pengembangan rencana audit dan program audit menyeluruh Variabel ini diukur dengan menggunakan jam perencanaan audit. 
agar proses auditing berjalan dengan baik sesuai dengan rencana maka ada tahapan-tahapan perencanaan audit yang harus dilalui. tahapan tersebut meliputi :
1.     Mendapatkan pemahaman tentang bisnis dan bidang usaha klien 
Untuk dapat membuat perencanaan audit secara memadai, auditor harus memiliki pengetahuan tentang bisnis kliennya agar memahami kejadian, transaksi, dan praktik yang mempunyai pengaruh signifikan terhadap laporan keuangan.
2.      Melaksanakan prosedur dan analitis
Evaluasi informasi keuangan yang dibuat dengan mempelajari hubungan yang masuk antara data keuangan yang satu dengan data keuangan lainnya, atau antara data keuangan dan data non keuangan. Prosedur analitis mencakup perbandingan yang paling sederhana hingga model yang rumit yang mematikan berbagai hubungan dan unsur data.  Mempertimbangan tingkat materialitas awal
3.     Mempertimbangkan tingkat materialitas awal

Materialitas awal pada tingkat laporan keuangan perlu diterapkan oleh auditor karena pendapat auditor atas kewajaran laporan keuangan diterapkan pada laporan keuangan sebagai keseluruhan. Materialitas awal pada tingkat saldo akun ditentukan oleh auditor pada tahap perencanaan audit karena untuk mencapai simpulan tentang kewajaran laporan keuangan sebagai keseluruhan, auditor perlu melakukan verifikasi saldo akun.

4.     Mempertimbangkan resiko bawaan 

Sejak perencanaan audit sampai dengan penerbitan laporan audit, auditor harus mempertimbangkan berbagai macam risiko. Pada tahap perencanaan audit, auditor harus mempetimbangkan risiko bawaan (inherent risk) suatu risiko salah saji yang melekat dalam saldo akunatau asersi tentang saldo akun. Sebagai contoh, perhitungan yang lebih rumit lebih mungkin mengakibatkan salah jika dibandingkan dengan perhitungan yang sederhana. 

5.     Mempertimbangkan berbagai faktor yang berpengaruh terhadap saldo awal, jika perikatan merupakan audit tahun pertama

Auditor harus menentukan bahwa saldo awal mencerminkan penerapan kebijakan akuntansi yang semestinya dan bahwa kebijakan tersebut diterapkan secara konsisten dalam laporan keuangan tahun berjalan. Bila terdapat perubahan dalam kebijakan akuntansi atau penerapannya, auditor harus memperoleh kepastian bahwa perubahan tersebut memang semestinya dilakukan, dan dipertanggunghjawabkan, serta diungkapkan.

6.     Mengembangkan strategi audit awal terhadap asersi signifikamn.

Tujuan akhir perencanaan dan pelaksanaan audit yang dilakukan auditor adalah untuk mengurangi risiko audit ke tingkat yang rendah, untuk mendukung pendapat apakah, dalam semua hal yang material, laporan keuangan disajikan secara wajar. Tujuan ini diwujudkan melalui pengumpulan dan evaluasi bukti tentang asersi yang terkandung dalam laporan keuangan yang disajikan oleh manajemen. Mengembangkan strategi audit awal terhadap asersi signifikan

7.     Me-review informasi yang berhubungan dengan kewajiban-kewajiban legal klien. 
 Penyajian laporan keuangan secara wajar sesuai dengan prinsip akuntansi berterima umum di in donesia mewajibkan klien untuk melaksanakan peraturan-peraturan pemerintah dan perjanjian-perjanjian legal yang lain. Jika material, informasi mengenai kewajiban legal klien, harus dijelaskan dalam laporan keuangan. Sebelum memulai verifikasi dan analisis terhadap transaksi dan akun tertentu, auditor perlu memahami kewajiban-kewajiban legal dan perjanjian-perjanjian yang menyangkut klien.

untuk lebih memahami mengenai penjelasan tahapan perencanaan audit, makalh tugas dapat di download di klik makalah Perencanaan Audit